Tokoh-tokoh Tasawuf Pada Masa Klasik, Abad Pertengahan, Modern, dan Kontemporer

 


Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Hallo teman-teman, dalam tulisan blog kali ini saya akan menjelaskan mengenai para tokoh Tasawuf pada masa klasik, masa abad pertengahan, masa modern dan masa kontemporer. 


Siapa saja tokoh-tokoh tasawuf pada masa klasik?

Fase pada ada masa ini belum bisa sepenuhnya disebut sebagai fase tasawuf. Lebih tepatnya disebut sebagai fase ke-zuhud-an.tasawuf pada masa ini lebih bersifat amaliah daripada pemikiran. Manusia lebih memprioritaskan hidup pada pelaksanaan ibadahnya untuk mengejar keutamaan akhirat. Tokoh tasawuf pada masa ini, antara lain :

Hasan al-Bashri

Beliau memiliki nama lengkap Abu Said Al-Hasan bin Yassar Al-Bashri, lahir pada tahun 21 Hijriyah. Ibunya bernama Khairah. Beliau wafat pada tahun 110 Hijriyah di Bashrah. Beberapa ata-kata beliau yang mengandung hikmah yaitu :

Carilah manisnya amal pada 3 perkara, maka apabila telah mendapatkannya bergembiralah dan teruskan mencapai tujuannya, dan apabila kamu belum dapat ketauhilah bahwa pintu masih tertutup, yaitu ketika membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan ketika bersujud.

Siksa bagi orang alim adalah matinya hati. Ketika ditanya: “bagaimana matinya hati itu?”. Jawabannya : “mencari dunia dengan amal akhirat”.

Tuntulah ilmu tapi jangan melupakan ibadah, dan kerjakanlah ibadah tapi jangan lupa pada ilmu.

Ibrahim bin Adham

Beliau memiliki nama lengkap Abu Ishak Ibrahim bin Adham, lahir di Balkh (wilayah Khurasan). Ibrahim bin Adham meninggal pada tahun 161 Hijriyah. Beberapa ata-kata beliau yang mengandung hikmah yaitu :

Seorang tidak akan mencapai derajat kesalehan kecuali melalui 6 rintangan, yakni:

  1. Menutup pintu kemuliaan dan membuka pintu kehinaan
  2. Menutup pintu nikmat dan membuka pintu kesukaran
  3. Menutup pintu istirahat dan membuka pintu kesukaran
  4. Menutup pintu tidur dan membuka pintu jaga
  5. Menutup pintu kekayaan dan membuka pintu kemiskinan
  6. Menutup pintu harapan dan membuka pintu persiapan untuk menghadapi maut

Jika ingin kembali ke masyarakat, maka nasehatilah dengan 4 macam :

  1. Barang siapa yang banyak makan maka tidak akan menemui nikmatnya ibadah
  2. Barang siapa  yang banyak tidur maka umurnya tidak aka nada berkahnya
  3. Siapa yang ingin diridhoi Allah SWT maka jangan mengharap ridho Allah SWT
  4. Barang siapa banyak omong tidak berguna maka ia akan keluar agama Islam jadi su’ul khotimah

Rabi’ah al-Adawiyah

Beliau adalah orang yang awalnya memiliki kegiatan atau pekerjaan atau kebiasaan yang bertentangan dengan Islam kemudian bertobat dan akhirnya menjadi seorang ahli dalam tasawuf. Beliau wafat pada tahun 135 Hijriyah. Beberapa ata-kata beliau yang mengandung hikmah yaitu :

  1. Alangkah sedikitnya rasa sedihku. Bila engkau benar-benar merasa sedih, maka tidak akan ada kesempatan untuk bersuka-suka.
  2. Permohonan ampun kita itu memerlukan pengulang-ulangan yang banyak sekali


Selanjutnya, siapa saja tokoh-tokoh tasawuf pada masa abad pertengahan?

Pada masa ini, pembahasan tasawuf kian meluas dalam bidang akhlak dan mendorong lahirnya pendalaman studi psikologis dan gejala-gejala kejiwaan serta pengaruhnya bagi perilaku. Tokoh tasawuf pada masa ini, antara lain :

Ma’ruf al-Karkhi

Beliau memiliki nama lengkap Abu Mahfudz – Ma’ruf Fairuz Al-Karkhy. Wafat pada 200 Hijriyah/ 815 Masehi. Beliau adalah salah seorang tokoh besar di kalangan syekh Shuffi, yang doanya sangat mustajab. Ma’ruf adalah budak yang dimerdekakan Ali bin Musa Ar-Ridha RA. Dan merupakan guru As-Saqathy.

Abu al-HAsan Surri al-Saqti

Beliau memiliki nama lengkap Abu al-Hasan al-Muglisi al-Saqti. Dia adalah murid Ma’ruf al-Karkhi dan paman al-Junaidi. Beliau wafat pada tahun 253 Hijriyah/ 867 Masehi di usia 98 tahun. Dalam sejarah sufi ia terkenal sebagai tokoh pelopor dalam membahas soal tauhid. Kata belia ada 4 hal yang harus tetap lestari dalam kalbu seseorang:

  1. Rasa takut hanya kepada Allah
  2. Rasa harap kepada Allah
  3. Rasa cinta kepada Allah
  4. Rasa akrab kepada Allah

Abu Sulaiman al-Darani

Beliau memiliki nama lengkap Abu Sulaiman-Abdurrahman bin Athiyah Ad-Darany (wafat pada tahun 215 Hijriyah/ 830 Masehi di desa Daran, Damaskus). Salah satu kata beliau yaitu, “Barang siapa berbuat kebajikan sepanjang hari, maka akan dicukupi di malam hari. Barang siapa berbuat kebajikan di malam hari hari, maka akan dicukupi di siang harinya. Siapa yang meniggalkan syahwat, Allah akan menghilangkan syhwat itu dari hatinya, dan Maha Pemurah dari sekedar menyiksa hati karena adanya syahwat yang ditinggalkan dan menuju kepada-Nya”.


Kemudian, siapa saja tokoh-tokoh tasawuf pada masa modern?

Fase ini terjadi pada abad kelima hijriyah. Fase ini disebut sebagai fase konsolidasi yang memperkuat tasawuf dengan dasarnya yang asli yaitu Al-Qur’an dan Hadits atau sering disebut dengan tasawuf sunni. Tokoh tasawuf pada masa ini, antara lain :

Al-Qusyairi

Beliau memiliki nama lengkap Abu Qasim Abdul Karim bin Hawazan Al-Qusyairi. Kata-katanya yang mengandung hikmah adalah “Dzikir itu simbol wilayah (kewalian), dan merupakan pelita hidup. Sebab segala amal perbuatan itu ditunjukkan untuk berdzikir. Dzikir itu bagaikam jiwa dari segala amal, sedang kelebihan dzikir dan keutamaannya tak dapat dibatasi”.

Al-Ghazali

Beliau memiliki nama lengkap Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali. Dilahirkan di Thus, Khurasan (Iran), pada tahun 450 Hijriyah/ 1058 Masehi. Beliau termashyhur dengan sebutan Hujjatul Islam.


Yang terakhir, siapa sajakah tokoh-tokoh tasawuf pada masa kontemporer?

Masa kontemporer ada pada abad 6 sampai 9 Hijriyah  dan sesudahnya. Ditandai dengan munculnya para falsafi yakni tasawuf yang memadukan antara rasa dan rasio (akal), tasawuf bercampur dengan filsafat terutama filsafat Yunani. Tokoh tasawuf pada masa ini, antara lain :

Ibn Arabi

Beliau memiliki nama lengkap Abu Bakar Muhammad bin Ali bin Ahmad bin Abdullah Ath-Tha’I Al-Haitami Al-Andalusia. Beliau lahir di Murcia, Andalusia pada tahun 560 Hijriyah/ 1164 Masehi dan wafat pada tahun 638 Hijriyah. Ajaran tasawufnya yakni, Wahdah Al-Wujud (kesatuan wujud). Menurutnya, kata wujud hanya diberikan kepada Tuhan. Pada kenyataannya, beliau juga menggunakan kata wujud untuk sesuatu selain Tuhan. Namun, ia mengatakan wujud yang ada pada alam adalah wujud Tuhan yang dipinjamkan kepadanya. Ia juga menuturkan bahwa Allah adalah wujud mutlak, yaitu zat yang mandiri, .yang keberadaannya tidak disebabkan oleh suatu sebab apapun.

Umar Ibn Al-Faridh

Beliau memiliki nama lengkap Syrafuddin Umar bin Ali al-Mursyid ibn al-Faridh. Ia dilahirkan di Kairo pada tanggal 4 Dzulkaidah 576 Hijriyah dan wafat pada tanggal 2 Jumadil awal 623 Hijriyah, di al-Qarafa. Ibn al-Faridh adalah seorang penyair mistik yang dikenal dengan keistimewaannya mengubah syair-syair cinta ketuhanan.

Ibn Sabi’in

Beliau memiliki nama lengkap Abdul Haqq bin Ibrahim Muhammad bin Nashr. Lahir pada tahun 614 Hijriyah (1217-1218 Masehi) di kawasan Murcia, Spanyol. Ajaran–ajaran tasawufnya yakni, penggagasan sebuah paham dalam kalangan tasawuf falsafi, yang dikenal dengan paham kesatuan mutlak. Dalam paham ini beliau menempatkan tuhan pada tempat pertama. Menurutnya, jiwa dan akal budi tidak mempunyai wujud sendiri, tetapi wujud keduanya berasal dari yang satu dan yang satu tersebut justru tidak terbilang.

Ibn Masarrah

Beliau memiliki nama lengkap  Muhammad bin Abdullah bin Masarrah (269-319 Hijriyah). Beberapa ajaran-ajaran tasawuf beliau adalah sebagai berikut:

  1. Jalan menuju keselamatan adalah menyucikan jiwa, zuhud, dan mahabbah, yang merupakan asal dari semua kejadian.
  2. Dengan penakwilan ala Philun atau aliran Isma’illiyyah terhadap ayat-ayat al-Qur’an, ia menolak adanya kebangkitan jasmani.
  3. Siksa neraka bukanlah dalam bentuk yang hakikat.


------------------------------------------------------

Kesimpulan :

Dari penjelasan saya di atas dapat disimpulkan bahwa:

  1. Tokoh tasawuf pada masa klasik meliputi, Hasan al-Bashri, Ibrahim bin Adham, dan Rabi’ah al-Adawiyah. Pada masa ini belum dikenal dengan istilah tasawuf, tapi lebih dikenal dengan nama zuhud.
  2. Tokoh tasawuf pada masa abad petengahan yakni, Ma’ruf al-Karkhi, Abu al-HAsan Surri al-Saqti, dan Abu Sulaiman al-Darani. Pada masa ini, pembahasan tasawuf kian meluas dalam bidang akhlak dan mendorong lahirnya pendalaman studi psikologis yang berpengaruh pada pola perilaku.
  3. Tokoh tasawuf pada masa modern yaitu, Al-Qusyairi dan Al-Ghazali. Pada masa ini disebut sebagai fase konsolidasi yang memperkuat tasawuf dengan dasarnya yang asli yaitu Al-Qur’an dan Hadits atau sering disebut dengan tasawuf sunni.
  4. Tokoh tasawuf pada masa kontemporer meliputi, Ibn Arabi, Umar Ibn Al-Faridh, Ibn Sabi’in, dan Ibn Masarrah. Masa kontemporer ada pada abad 6 sampai 9 Hijriyah  dan sesudahnya. Ditandai dengan munculnya para falsafi yakni tasawuf filsafat.

------------------------------------------------------

Cukup itu penjelasan dari saya, semoga bermanfaat untuk semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahwal dalam Tasawuf : Tawadhu dan Taqwa

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Dan Indikator Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MI