Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Dan Indikator Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MI
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Hallo teman-teman, dalam tulisan blog kali ini saya
akan menjelaskan mengenai Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Dan Indikator
Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MI. Selamat membaca.
A. Pengertian
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak MI
1.
Pengertian
Kompetensi Inti ( KI )
Kompetensi
inti atau yang sering disebut dengan KI adalah
suatu gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan dan
ketrampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran.
Menurut Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, kompetensi inti pada kurikulum 2013
adalah kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki
peserta didik setiap tingkat kelas.
Majid (2014:42) mengatakan
bahwa, kompetensi inti merupakan kerangka yang menjadi gambaran dan penjelasan
dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur.
Menurut Permendikbud Nomor 24
tahun 2016, kompetensi inti harus mencakup empat dimensi, yaitu sebagai
berikut.
a.
Kompetensi
inti sikap spiritual (KI-1)
Sikap
atau biasa disebut attitude merupakan kecenderungan seseorang untuk
berbuat sesuatu dalam bentuk tindakan. Sikap spiritual ini menjadi sikap utama
yang harus dioptimalkan karena sikap ini bisa membentuk kekuatan
karakter.
b.
Kompetensi
inti sikap sosial (KI-2)
Sikap
sosial berkaitan erat dengan kehidupan antarmanusia. Artinya, hubungan antar
satu manusia dan manusia lain harus berpedoman pada sikap ini.
c.
Kompetensi
inti pengetahuan (KI-3)
Pengetahuan
adalah katalog sesuatu yang telah diketahui manusia. Cara untuk mendapatkan
pengetahuan adalah dengan belajar baik secara formal, nonformal, maupun
informal.
d.
Kompetensi
inti keterampilan (KI-4)
Kompetensi
keterampilan ini berkaitan dengan aplikasi pengetahuan yang diperoleh peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum 2013 tidak hanya
menuntut peserta didik untuk mahir teori, melainkan juga praktiknya.
2.
Pengertian
Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi
dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, perilaku,
keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi pembelajaran pada jenjang
pendidikan tertentu.
Majid
(2014:43) berpendapat bahwa, kompetensi dasar berisi konten atau kompetensi
yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada
kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi dasar akan
memastikan capaian pembelajaran tidak terhenti sampai pengetahuan saja,
melainkan harus berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada sikap.
Tujuan dalam kompetensi dasar yaitu :
a.
Meningkatkan
pengetahuan di bidang kognitif.
b.
Mengasah
bakat, minat, dan kemampuan.
c.
Mengajarkan
norma-norma untuk mempraktikkan segala tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Memperbaiki sikap individu.
Adapun
fungsinya adalah sebagai acuan atau rujukan guru dalam menyusun indikator
kompetensi pada pembelajaran di kelas. Dengan demikian, akan tercapai tujuan
pembelajarannya.
3.
Pengertian Indikator
Indikator
merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar secara spesifik yang dapat
dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Indikator
dirumuskan dengan kata kerja operasional yang bisa diukur dan dibuat instrumen
penilaiannya. Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Adapun
komponen-komponen yang harus diperhatikan saat menyusun indikator adalah
sebagai berikut.
a.
Penjabaran
indikator harus mengacu pada KD.
b. Rumusan indikator harus memuat kata kerja operasional yang bisa diukur dan diamati. Contoh kata kerja operasional : menyebutkan, menuliskan, menyatakan, memilih, bertanya, mengikuti, menyesuaikan, mengembangkan, menerapkan model dan lains sebagainya.
B.Temuan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Dan Indikator Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak MI kelas VI Semester 1 Materi Bab 5
1. Kompetensi Inti (KI)
KI-1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama Islam.
KI-2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya.
KI-3.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain.
KI-4.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
2.
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
1.4 Menunjukkan
sikap penolakan yang konsisten terhadap sifat marah, fasik, murtad.
Indikator
1.4.1. Menyenangi sikap menghindari sifat
marah, fasik, dan murtad.
1.4.2. Mengikuti sikap menghindari sifat marah,
fasik, dan murtad.
1.4.3. Membuktikan sikap menghindari sifat
marah, fasik, dan murtad.
2.5 Menghindari sifat marah, fasik dan murtad
Indikator
2.5.1. Berlatih secara terus-menerus mengindari
sifat marah, fasik dan murtad
2.5.2. Berperilaku menghindari sifat marah,
fasik dan murtad
3.5 Mengetahui akhlak tercela sifat marah,
fasik, murtad dan upaya menghindarinya.
Indikator
3.5.1. Menyebutkan makna sifat marah, fasik,
dan murtad.
3.5.2. Dalil larangan marah, fasik dan murtad
3.5.3. Menunjukkan akibat sifat marah, fasik, dan murtad
3.5.4. Cara
menghindari sifat marah, fasik dan murtad
4.6 Menyajikan contoh cara menghindari sifat
marah, fasik, dan murtad.
Indikator
4.6.1. Menjelaskan 3 (tiga) cara untuk
menghindari sifat marah, fasik,
dan murtad.
4.6.2. Akibat terburuk apabila manusia tidak
dapat menghindari marah, fasik dan
murtad.
3.
Penjelasan Materi Berdasarkan KD 3.5
a.
Makna
Sifat Marah, Fasik, Dan Murtad
Marah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah merasa (rasa
hati) sangat tidak senang karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya. Dalam
bahasa Arab kata marah disebut غضب yang
berarti marah atau yang lekas marah. Marah atau ghadab adalah luapan perasaan
seseorang yang tidak senang karena sesuatu.
Kemudian Fasik dalam bahasa Arab: فا سق berasal dari akar kata fasaqa-yafsiqu-fisqan-fusûqan
atinya keluar atau menyimpang dari perintah. Sedangkan menurut terminologi
atau istilah orang fasik maksiat meninggalkan perntah allah dan
menyimpang dari jalan yang benar.
Sedangkan Murtad menurut bahasa berarti meninggalkan atau keluar dari suatu agama. Dan menurut
istilah murtad berarti meninggalkan atau keluar dari agama Islam dan
memeluk agama lain sehingga hukumnya menjadi kafir.
b.
Dalil Larangan
Marah, Fasik dan Murtad
1)
Marah
يَآيُّهَا
الِّيْنَ آمَنُوْ لا تَتَّبِعُوْا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ
خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَأنِّهُ يَأ مُرُ باِلْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ
Artinya
:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah
syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan keji dan
mungkar .... (Q.S. An-Nur [24]: 21).
2)
Fasik
وَلَا
تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ
هُمُ الْفَاسِقُونَ
Artinya :
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada
Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka
itulah orang-orang yang fasik." (QS Al-Hasyr: 19).
3)
Murtad
الْيَوْمَ
يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
Artinya :
... pada hari ini
telah Aku sempurnakan bagi kamu agamamu dan telah Aku cukupkan untukmu
nikmat-Ku dan Aku rela bagimu Islam sebagai agama .... (QS. Al-Maidah [5]: 3).
c.
Akibat dari Sifat
Marah, Fasik, Dan Murtad
1)
Akibat dari sikap marah adalah:
a)
Menanamkan permusuhan
b)
Hancurnya sesuatu
c)
Munculnya kata-kata kotor yang
menyakitkan
d)
Membuat orang lain tidak menyukai
e)
Dimurkai oleh Swt.
2)
Akibat dari
fasik adalah:
a)
Tidak dipercaya oleh manusia
Salah satu ciri orang
fasik adalah perkataan tidak sesuai kenyataan. Dia menyatakan sebagai orang
Islam tetapi melakukan maksiat atau dosa besar. Orang yang seperti ini tidak dipercaya oleh
manusia.
b)
Allah Swt. tidak memberi petunjuk
Orang yang fasik
terkenal dengan sebutan munafik. Orang yang fasik terputus dari petunjuk
Allah Swt.
c)
Terancam masuk neraka
3) Di dalam QS. An Nahl [16]: 106 Allah Swt. berfirman bahwa seseorang
yang sesudah beriman kemudian kafir kepada Allah maka ia akan mendapat
murka Allah. Karena ia telah mengkhianati dirinya dan Allah Swt.
d.
Cara menghindari
sifat marah, fasik dan murtad
1) Cara mengatasi sikap marah dan ini semua perlu untuk
dicoba sehingga menjadi kebiasaan, yaitu: Segera memohon pertolongan kepada
Allah Swt. dengan membaca ta’awudz, Diam dan menjaga lisan. Mengambil posisi
lebih rendah.
2)
Cara
yang dapat dilakukan untuk menghindari sikap fasik yaitu : kembali kepada kitab
suci al-Quran karna setiap hal yang terjadi senantiasa
agar dikembalikan kepada kitab suci Al-Quran sehingga dapat terhindar dari sifat
fasik. Kemudian Berperilaku sesuai aturan agama. Umat Islam hendaknya senantiasa berperilaku dan
beramal sesuai ajaran agama Islam. Dan yang
terakhir Memahami betapa besar kerusakan/bahaya akibat
fasik. Betapa
besar hukuman Allah Swt. kepada orang yang fasik, yakni neraka.
3)
Cara untuk menghindari sifat murtad adalah:
a)
Mempelajari agama Islam dengan
sebaik-baiknya melalui kegiatan menghayati, meyakini dan mengamalkan
b)
Menjauhkan diri dari orang-orang yang
berperilaku buruk, seperti : mabuk-mabukan, suka membolos, suka berkelahi dan
perbuatan tercela lainnya
c)
Senantiasa memupuk keimanan dan ke
Islaman dengan cara selalu
berbuat baik dan gemar beribadah.
d)
Menjauhkan diri dari tempat-tempat
maksiat yang mendorong berbuat tercela, seperti: diskotik, night club (kelompok malam)
dan sejenisnya.
C.
Hubungan
antara KI, KD, Indikator dan Materi dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak MI
Kompetensi
dasar merupakan merupakan penjabaran Kompetensi Inti yang cakupan materinya
lebih sempit dibanding dengan Kompetensi Inti Kompetensi Inti merupakan
terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki
mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau
jenjang pendidikan tertentu Kompetensi dasar diturunkan menjadi indikator, dari
indikator digunakan untuk menyusun tujuan pembelajaran. Pada intinya KD, KI, dan Indikator merupakan
sebuah syarat atau rancangan untuk menjalankan materi pada sebuah pembelajaran.
------------------------------------------------------
Cukup itu penjelasan dari saya, semoga
bermanfaat untuk semua. Aamiin.
Wassalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh
Komentar
Posting Komentar