MENGEMBANGKAN MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MTs

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Hallo teman-teman, dalam tulisan blog kali ini saya akan menjelaskan mengenai MENGEMBANGKAN MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MTs. Selamat membaca.

A. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak

• Terdapat sejumlah pendapat mengenai tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak. Namun, setidak-tidaknya dari berbagai macam tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu menurut proses terbentuknya nilai dan menurut hasil pembelajaran.

• Menurut hasil pembelajaran, maka tujuan pemebelajaran aqidah akhlak adalah; 

1. Siswa mampu menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak. 

2. Siswa mampu menunjukkan sikap jujur dan adil. 

3. Siswa mampu mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya. 

4. Siswa mampu berkomunikasi secara satuan yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan .

5. Siswa mampu menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntutan agamanya. 

6. Siswa mampu menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

• Secara operasionalnya, tujuan pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Menumbuhkan pembentukan kebiasaan berakhlak mulia dan beradat kebiasaan yang baik. 

2. Memantapkan rasa keagamaan pada siswa, membiasakan diri berpegang pada akhlak mulia dan membenci akhlak yang rendah. 

3. Membiasakan siswa kepada bersikap rela, optimis, percaya diri, menguasai emosi, tahan menderita dan sabar. 

4. Membiasakan siswa kearah sikap sehat yang dapat membantu mereka berinteraksi sosial yang baik, mencintai kebaikan untuk orang lain, suka menolong, sayang kepada yang lemah dan menghargai orang lain. 

5. Membiasakan siswa bersopan santun dalam berbicara dan bergaul baik di sekolah maupun diluar. 

6. Selalu tekun beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah dan bermuamalah yang baik.

B. Materi Pembelajaran Aqidah Akhlak

• Pengertian materi pembelajaran (instructional material) adalah bentuk bahan atau seperangkat substansi pembelajaran untuk membantu guru/instruktur dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun secara sistematis dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

1. Prinsip Penentuan Materi Pelajaran

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kegiatan belajar mengajar, sehingga harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

2. Relevansi (Kesesuaian)

Materi pembelajaran relevan dengan tujuan pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.


3. Konsistensi (keajegan)

Materi pembelajaran konsisten dengan tujuan pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Misalkan jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada dua macam, maka materi yang diajarkan harus juga meliputi dua macam.

4. Pertimbangan Materi Pembelajaran

Selain prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran, dalam pengembangan materi belajar guru harus mampu mengidentifikasikan dan mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. Potensi peserta didik meliputi potensi intelektual, emosional, spiritual, sosial dan potensi vokasional

b. Relevansi dan karakteristik daerah.

c. Relevansi kebutuhan peserta didik dan tuntunan lingkungan

d. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik

e. Kebermanfaatan bagi peserta didik.

f. Struktur keilmuan yang sesuai dengan materi pembelajaran suatu ilmu.

g. Aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.

h. Alokasi waktu.

C. Metode Pembelajaran Aqidah Akhlak 

• Penerapan suatu metode dalam setiap situasi pengajaran haruslah mempertimbangkan dan memperhatikan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang dapat mempertinggi mutu dan efektifitas suatu metode tertentu. Kalau tidak, maka bukan saja akan berakibat proses pengajaran terhambat, akan tetapi akan berakibat lebih jauh, yaitu tidak tercapai tujuan pengajaran sebagaimana yang telah ditetapkan. 

• Adapun metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak diantaranya:

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah suatu metode dalam pendidikan dimana cara penyampaian materi kepada anak didik dengan jalan penerapan penuturan secara lisan untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu mengajar yang lain, misalnya gambar-gambar, peta, denah atau alat peraga lainnya.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian pelajaran bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh siswa, penggunaan metode tanya jawab bermaksud memotivasi siswa untuk bertanya. 

3. Metode Pemberian Tugas

Pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus siswa selesaikan tanpa terikat dengan tempat pemberian tugas belajar, biasanya dikaitkan dengan resitasi adalah suatu persoalan yang berhubungan dengan masalah pelaporan siswa setelah mereka selesai mengerjakan suatu tugas.

4. Metode Diskusi

Diskusi adalah memberikan alternatif jawaban untuk membantu menyelesaikan masalah dan metode ini merupakan bagian yang terpenting dalam menjelaskan suatu masalah. Serta membantu siswa untuk berpikir dan mengeluarkan pendapat sendiri.

5. Metode Latihan

Metode latihan adalah cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan tertentu juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketetapan, kesempatan dan keterampilan.


6. Metode Pembiasaan

Menurut Abdullah Nasih Ulwan, “metode pembiasaan adalah cara atau upaya yang praktis dalam pembentukan (pembinaan) dan persiapan anak.” Metode pembiasaan merupakan salah satu upaya pendidikan yang baik dalam pembentukan manusia dewasa.


D. Langkah-Langkah Memilih Materi Pembelajaran dan Strategi Pembelajaran

• Ibrahim dan Syaodih (2010: 104) menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih atau menetapkan materi pelajaran sebagai berikut:

1. Tujuan pengajaran.

Materi pelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada tujuan-tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Maka dari itu materi pelajaran yang diberikan dalam setiap mata pelajaran hendaknya mendukung pencapaian tujuan pembelajaran mata pelajaran yang bersangkutan, dalam rangka mewujudkan fungsi pendidikan yang diemban oleh sekolah tersebut.

2. Pentingnya bahan.

Materi pembelajaran yang diberikan merupakan bahan yang benar-benar penting, baik dilihat dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk mempelajari bahan pembelajaran berikutnya.

3. Nilai praktis.

Materi pembelajaran yang dipilih hendaknya bermakna bagi siswa dalam arti mengandung nilai praktis atau bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari peserta didik.

4. Tingkat perkembangan peserta didik.

Kedalaman materi pembelajaran yang dipilih harusnya ditetapkan dengan memperhitungkan tingkat perkembangan berpikir peserta didik yang bersangkutan. Dalam hal ini biasanya dipertimbangkan dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan.

5. Tata urutan.

Materi pembelajaran yang diberikan hendaknya ditata dalam urutan yang memudahkan dipelajarinya keseluruhan materi pembelajaran oleh peserta didik atau siswa.

------------------------------------------------------

Cukup itu penjelasan dari saya, semoga bermanfaat untuk semua. Aamiin.


Wassalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh-tokoh Tasawuf Pada Masa Klasik, Abad Pertengahan, Modern, dan Kontemporer

Ahwal dalam Tasawuf : Tawadhu dan Taqwa

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Dan Indikator Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MI