PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AHLAQ MTs

  Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Hallo teman-teman, dalam tulisan blog kali ini saya akan menjelaskan mengenai PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AHLAQ MTs . Selamat membaca.


A. Jenis Penilaian

Jenis penilaian pembelajaran Aqidah Akhlaq di MTs yaitu Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.

1) Pengertian Penilaian Autentik. Menurut Syafruddin dan Adrianto dalam bukunya mengemukakan bahwa serangakaian kegiatan yang digunakan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data terhadap proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis dan berkesinambungan untuk dijadikan informasi dalam mengambil keputusan dinamakan penilaian

2) Jenis-jenis Penilaian Autentik. Menurut Abdul Majid dalam jenis-jenis penilaian autentik yang dijelaskan sebagai berikut (Majid, 2015) : 

a) Penilaian Proyek. Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru yakni :

➢ Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan 

➢ Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik 

➢ Originalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.

b) Penilaian Kinerja Penilaian kinerja adalah bentuk penilaian autentik dalam menilai kemampuan diri peserta didik. Ada beberapa cara untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja yakni sebagai berikut (Rusman, 2017):

➢ Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur- unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan. 

➢ Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan ➢ Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali. 

➢ Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. 

➢ Rubrik. Alat pengukuran yang mempunyai skala atau poin yang tetap dan jelas untuk setiap kriteria penilaian. Sangat disarankan untuk menggunakan rubric yang mempunyai 4 poin skala (1-4) sehingga pemberian skor nilai tengah dapat dihindarkan (misalnya: skala 1-3).

c) Penilaian Portofolio 

Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. 

d) Jurnal 

Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk menujukkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran.

e) Penilaian tertulis

Penilaian tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.


B. Rancangan Penilaian Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlaq di MTs

Prosedur penilaian otentik dalam pelajaran akidah akhlak : 

1) Cara yang harus diperhatikan dalam melakukan penilaian 

• lihatlah kompetensi yang ingin dicapai pada kurikulum 

• pilihlah alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan di capai 

• ketika penilaian berlangsung, pertimbangkan kondisi anak 

• penilaian dilakukan secara terpadu dengan KBM 

• penilaian bisa dilakukan dalam suasana formal dan informal 

• Petunjuk pelaksanaan penilaian harus jelas, gunakan bahasa yang mudah dipahami 

• kriteria penyekoran jelas sehingga tidak menimbulkan multitafsir 

• gunakan berbagai bentuk dan alat untuk menilai beragamkompetensi 

• lakukan rangkaian aktivitas penilaian melalui : pemberian tugas, Pr, ulangan, pengamatan, dan sebagainya

2) Bentuk dan teknik yang bisa diterapkan dalam penilaian

• Penilaian kinerja (performance) : Penilaian kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yangterjadi.

• Penilaian penugasan (proyek/priject) : merupakan penilaian untuk mendapatkan gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkankonsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu

• Penilaian hasil kerja (produk/product) : merupakan penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan pemanfaatan / menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja praktik atau kualitas estetik dari suatu yang mereka produksi. 

• penilaian tes


C. Penerapan Penilaian Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlaq di MTs

Menurut Anas Sudiijono (2011), evaluasi dapat dilaksanakan tepat pada waktu yang diharapkan dan hasilnya tepat guna dan tepat arah, perlu mengikuti langkah-langkah berikut ini: 

➢ Menyusun rencana evaluasi hasil belajar

Perencanaan evaluasi hasil belajar itu umumnya mencakup: 

a. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Hal ini disebabkan evaluasi tanpa tujuan maka akan berjalan tanpa arah dan mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsinya. 

b. Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya aspek kognitif, afektif atau psikomotorik.

c. Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam pelaksanaan evaluasi misalnya apakah menggunakan teknik tes atau non tes. 

d. Menyusun alat-alat pengukur yang dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik, seperti butir-butir soal tes. 

e. Menentukan tolok ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi. 

f. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri.


----------------------------------------------------

Cukup itu penjelasan dari saya, semoga bermanfaat untuk semua. Aamiin

Wassalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh-tokoh Tasawuf Pada Masa Klasik, Abad Pertengahan, Modern, dan Kontemporer

Ahwal dalam Tasawuf : Tawadhu dan Taqwa

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Dan Indikator Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MI